Banjir yang melanda wilayah Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, baru-baru ini tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga mengancam infrastruktur vital. Salah satu yang terdampak parah adalah Jembatan Kali Keruh, yang fondasinya kini berada dalam kondisi kritis akibat tergerus derasnya arus banjir. Pemerintah daerah bersama pihak terkait bergerak cepat untuk melakukan langkah darurat demi mencegah keruntuhan jembatan yang menjadi jalur penghubung penting antarwilayah tersebut.
Kondisi Jembatan Pasca Banjir
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bumiayu selama beberapa hari menyebabkan debit air Kali Keruh meningkat signifikan. Arus yang kuat membuat bagian bawah jembatan, khususnya di area fondasi, mengalami erosi serius. Material tanah dan batu penyangga mulai terkikis, memperlihatkan bagian pondasi yang seharusnya tertutup rapat oleh lapisan pelindung.
Sejumlah warga yang melintas mengaku khawatir dengan kondisi ini. Mereka melihat langsung adanya rongga besar di sekitar tiang penopang jembatan. “Kalau dibiarkan, takutnya jembatan bisa ambruk saat dilewati kendaraan berat,” ungkap salah satu warga setempat.
Tindakan Darurat dari Pihak Berwenang
Menanggapi situasi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes bersama tim teknis segera melakukan inspeksi lapangan. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sebagian besar fondasi di sisi utara jembatan mengalami pengikisan lebih dari 50 persen. Kondisi ini membuat struktur jembatan tidak lagi sepenuhnya stabil.
Langkah darurat seperti pemasangan bronjong dan penambahan material batu besar dilakukan untuk menahan laju erosi. Selain itu, petugas juga memasang pembatas jalan untuk membatasi kendaraan berat melintas sementara waktu.
“Kami fokus pada penanganan cepat untuk mencegah keruntuhan. Setelah kondisi aman, akan dilakukan perbaikan permanen,” ujar Kepala DPU Brebes.
Dampak Terhadap Mobilitas Warga
Jembatan Kali Keruh merupakan salah satu jalur utama penghubung antara Bumiayu dengan wilayah sekitarnya. Setiap hari, jembatan ini dilintasi ratusan kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga truk pengangkut barang. Dengan adanya pembatasan beban, arus lalu lintas menjadi tersendat dan warga harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh.
Meski demikian, sebagian besar warga memahami langkah ini sebagai upaya penyelamatan infrastruktur dan keselamatan pengguna jalan.
Rencana Perbaikan Permanen
Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk membuat rencana perbaikan menyeluruh. Perbaikan tersebut mencakup penguatan fondasi dengan metode pemasangan tiang pancang tambahan serta pembangunan dinding penahan arus di sisi sungai yang rawan tergerus.
Selain itu, akan dilakukan normalisasi aliran sungai untuk mengurangi risiko banjir besar di masa depan. Proses perbaikan ini diperkirakan memakan waktu beberapa bulan, tergantung pada kondisi cuaca dan ketersediaan anggaran.
Peringatan dan Pengawasan
Ahli konstruksi mengingatkan pentingnya inspeksi rutin pada infrastruktur yang berada di atas aliran sungai. Perubahan aliran air, sedimentasi, dan banjir dapat secara perlahan merusak struktur tanpa terdeteksi. Kasus Jembatan Kali Keruh menjadi pengingat bahwa perawatan dan pemantauan berkala adalah kunci untuk mencegah kerusakan fatal, info selengkapnya kunjungi di sini:
◉ https://gribjayabumiayu.org/ekonomi/fondasi-jembatan-kali-keruh-bumiayu-kritis-imbas-tergerus-banjir/
◉ https://gribjayaprobolinggo.org/hukum/akhir-hidup-bos-arisan-probolinggo-dihabisi-guru-agama-pengganda-uang/
◉ https://gribjayapontianak.org/wisata/jadwal-kapal-pontianak-ke-semarang-dan-surabaya-agustus-2025/
◉ https://gribjayasingkawang.org/wisata/ini-choi-pan-makanan-khas-singkawang-yang-gurih-nan-lembut-di-mulut/
◉ https://gribjayabanjarbaru.org/hukum/polisi-ungkap-penyebab-bok-kontainer-jatuh-timpa-9-siswa-sd-banjarbaru/
Kesimpulan
Fondasi Jembatan Kali Keruh di Bumiayu kini berada dalam kondisi kritis akibat tergerus banjir. Pemerintah dan pihak terkait telah mengambil langkah darurat untuk mencegah keruntuhan, sekaligus menyiapkan rencana perbaikan permanen. Warga diimbau waspada dan mematuhi pembatasan lalu lintas demi keselamatan bersama, sembari berharap perbaikan segera terealisasi.